Sunday, November 16, 2014

Will You?

Dear Papah,
it is not that I want to erase yourself in my mind
it is not that I want to delete our memories
it is not that I want to forget you

But really,
sometimes when I am alone
The memories of you remind me
And kill me
Again, again and again.

I miss you so bad,
and I do not know what to do

Except for sending you my prayers so they will always make you warm up there

Papah,
Can you please at least for once show up in my dream,
tonight?

Say to me what should I do,
now and then
Hug me tight as you will never want to leave me
Hold my hand so we can face the world together again
Guide myself then I can be a better me for a better future

And tell me,
what is heaven like?

I miss you so bad
and I do not know what to do.

Sunday, November 9, 2014

Siapa Akan Membanggakan Siapa

Kepada laki - laki yang saya sayangi kedua setelah Papah, adik saya, Magdianov Putra Mahardhika. Selamat ulang tahun! 

Mudah sebenarnya mengingat umurmu, tak usah mengurangi tahun sekarang dengan tahun lahirmu. Karena bagi tiap orang yang kelahiran 2000, seperti kamu, umur adalah dua angka di tahun sekarang. 14.

Writing for you like this seems so meaningless. Apalagi pake aku - kamu, saya - kamu macam begini. Kita kan biasanya gue - lo. Lo kan paling nggak bisa kayaknya dikasih tulisan - tulisan romantis kayak gini. Entah gue yang sok tau atau emang bener lo begitu. Hehehe.

Udahlah, gue lo aja ya sekarang. Nggak mau romantis - romantisan sama lo. Heuh.

I am having love-hate relationship with you. We hate each other, sometimes. We love each other, always. Jujur aja, untuk nggak kesel sama lo tuh susah. Amit - amit deh. Paling susah dibilangin, paling susah diatur, paling suka kasar, paling ngeselin seumat. (iya, tau kok ini lebay) But in the end, we will hug each other.

You know what happens between us, right? Between our family? The one we love the most has passed away, he is gone too soon because God loves him that much than we do. And now, you have got the responsibility to replace his role in our family. Untuk hal ini, gue harap lo tidak terlalu memusingkan dan memikirkan. Just focus on your studies.

Mari kita mengesampingkan rasa sedih yang ada. Sebenarnya semalam, ketika kita semua tiup lilin dan potong kue, ingin rasanya jauh - jauh dari duka. Membaca doa, sebelum tiup lilin. Lalu kita juga tetap bernyanyi. Mungkin akan dibilang tidak menghargai, tapi kenapa gue pikir Papah pun turut hadir di sana dan bernyanyi pula.. He was there, dengan senyumnya yang tak pernah lepas dari bibir miliknya.

Satu hal yang nggak pernah bosan - bosan gue kasih tau, make us proud, Adek. Buat Mamah, Papah, dan gue bangga atas hasil serta kerja keras lo untuk menempuh apa yang lo cita - citakan. Jangan pernah lelah, jangan pernah putus asa. Inget, though Papah is not here anymore, he is still watching you. 

Ayo buang rasa malas dan mulai usahakan untuk tidak selalu bermain games. Make time for yourself to study, pelajarin Zeniusnya. Ajak Mamah dan kasih tau apa yang dibutuhkan untuk kelangsungan lo menghadapi UN. And always remember that when you need a help, I will be there to help you.

Gue harap lo tidak pernah berpikir untuk apa lo berusaha keras ketika orang yang sangat ingin lo banggakan tiada. Karena bahwasannya masih banyak orang di luar sana yang harus lo banggakan. Terlebih - lebih diri lo sendiri. Yourself wants you to make him proud. Apa yang akan terjadi di depan, tidak akan terulang dua kali. So choose your way wisely, darling.

Inget bahwa diri lo butuh kehidupan yang cerah kedepannya nanti.

Once again, happy birthday to you, my favorite.
Oh iya, pesan gue: tolong selalu jaga Mamah.

We do not have much time in this life,
jadi jangan sampai menyesal untuk tidak melakukan apa yang harus dilakukan.
Sekarang.


Love,
NM.