Friday, March 30, 2012

I'm Turning 16

Happy birthday to me
Happy birthday to me
Happy birthday

happy birthday
Happy birthday to me

It's March 30th, guys! And I'm turning 16.
Menurut gue, when you turn 16, kesialan akan berkali lipat sampai empat kali. Karena 4 x 4 sama dengan 16. Gue juga sebenernya bingung, ini hubungannya apa. Tapi karena beberapa kejadian (yang sial) sudah terjadi akhir - akhir ini. Ya mau nggak mau gue beranggapan begitu. Dan untungnya, hari ini nggak ada kejadian yang aneh - aneh. Mungkin gue berasa dikerjain sama guru fisika, padahal dia sama sekali nggak tau kalau gue ulang tahun hari ini. Mr, please. Physics is my weakness. I always flunked at physics test, so what do you expect for? Lelah. Well, maybe these pictures can tell you what happened in my big-day.

Yes, as you see, tangan gue dicoret - coret di lukis sama anak - anak. This is the 1st time and I'd love it. Thank you X5, I'm so hyped! I wish God granted your wishes.


Dan ini adalah ucapan ulang tahun yang diberikan lewat Twitter. Terima kasih semuanya. Much love.

Dan ini dari Facebook. Thank you.

Dari X5 lagi. Big thanks! {}

Dan ini dari Dhea, Sarah, serta Neva lewat Skype. Thank you, girls!










 
Oh iya, makasih untuk semuanya yang sudah masang PM di BBmnya. Ataupun ganti DP foto aib gue, atau share foto aib gue ke Twitter. Semuanya, makasih ya. Makasih! :''(D Kalaupun BBmnya nggak masuk di gambar atas, nggak papa ya. Masih tetep berterima kasih berat kok.

Dan juga terima kasih untuk sms, telpon, hugs & kissesnya ya semua.Lalu terima kasih juga anak - anak OSIS yang berbaik hati telah menyanyikan lagu happy birthday. Terima kasih semua! Terima kasih banyak.

Tuesday, March 20, 2012

Ketika Harapan ≠ Realita

Ketika harapan tidak sama dengan realita, maka yang akan gue lakuin adalah mengganti profil alat komunikasi gue to the offline one dan menjauhi twitter. No, please don't call me a loser. I'm not, literally not. I'm just fed up with everything, dengan segala kegiatan gue yang monoton dan membosankan. Ketika sudah senang mempunyai minggu bebas dari sarana pendidikan yang disebut sekolah tapi ternyata tugas menggunung. Maunya sih jadi orang yang produktif dalam satu minggu ini, tapi bukan gue produksi mengerjakan tugas - tugas yang lalu dinilai guru -yang mungkin mereka cuma asal lihat- dengan nilai sederhana atau nilai rata - rata. Mereka mungkin senang melihat anak muridnya mengerjakan tugas, tapi bagaimana dengan perasaan anak murid itu sendiri? Bukan senang yang dirasakan, puas juga bukan, tapi perasaan dimana pekerjaan-sudah-selesai-tanggungan-hilang-satu. Itu dia. Tapi tolong, bedakan sama perasaan puas. Puas itu dimana kita akan senyum setelah menyelesaikan tugas itu, dan ada rasa bangga plus senang di hati. Tapi kalau perasaan yang pekerjaan-sudah-selesai-tanggungan-hilang-satu itu kita sambil ngomong 'fiuh..' setelah menghabiskan tugas itu, dan ingat, tanpa senyum. Gue nggak pernah tuh senyum - senyum habis mengerjakan pr walaupun gurunya seganteng orang ganteng atau sebaik bidadari, walaupun itu sih kemungkinannya kecil ada. Jadi, hal yang mugkin terjadi adalah silahkan kita menari di setiap masalah yang ada. Nikmati segala suatunya dengan suka cita dan keikhlasan yang ada, at least at the end we will all be happy, kalau kita nggak bahagia di kala itu, berarti itu bukanlah bagian akhir. Kata orang bijak sih gitu.