Monday, November 15, 2010

Senioritas

Hal yang wajar bukan? Kalau adik kelas nggak suka sama kakak kelas, atau kakak kelas nggak suka sama adik kelas? Adik kelas beranggapan kalau kakak kelas yang suka 'bandelin' mereka itu artinya kita -senior- dianggap senioritas. Padahal terkadang mereka nggak nyadar kalau yang salah ya mereka itu sendiri. Contohnya ya sepele sih, mereka loh yang nganggep itu 'sepele thingy' Tapi apa iya salah kalau kakak kelas 'negur' mereka? Tapi sekali ditegur mereka malah salah kaprah. Sekali ditegur, mereka malah bales seribu sindiran. Konteks disini saya nggak bela siapa pun, tapi hal yang wajar kan kalau saya -senior- bilang kayak gini? Dulu saya sewaktu jadi junior, saya dan teman - teman saya takut loh untuk cari masalah sama kakak kelas, apalagi sampai nyindir di social network, yang jelas - jelas bisa dibaca publik. Tapi jaman sekarang beda, soal sindir - menyidir antar kakak&adik kelas udah dianggap hal yang wajar, pendapat mereka mungkin hal yang sah. Saya berani nulis gini, karena peristiwa ini nggak terjadi di sekolah saya saja, banyak sekolah negri yang -seniornya- merasakan hal yang sama. Tapi, jangan sampai lupa kalau kalian masih harus menghormati orang yang lebih tua, adik - adik. Saya tau negara kita ini bebas, negara demokratis istilahnya. Kalian boleh berpendapat apapun tentang kami, tapi ingat, kalian juga harus tanggung jawab jika ada 'masalah' tentang pendapat kalian. Dan satu lagi, apakah kalian bisa mempertanggung jawabkan sindiran kalian yang 'cabe - cabe' itu? ;-D

Salam sejahtera,
Nikita Putri pecinta kedamaian ;-)

Takdir Tak Bisa Jadi Alasan

Sudah takdirnya saya menjadi Nikita Putri Mahardhika, bukan orang lain.
Sudah takdirnya saya berumur 14, bukan umur lain.
Sudah takdirnya saya lahir dari perut ibu saya, bukan perut ibu presiden.
Sudah takdirnya saya tinggal di Indonesia, bukan negara lain.

Tapi belum tentu takdir bilang saya tidak bisa berbuat apa - apa
Belum tentu saya tidak bisa meraih nilai UN tinggi
Belum tentu saya tidak bisa meraih cita - cita saya
Belum tentu saya tidak bisa sukses di masa depan nanti

Saya tahu, takdir ya akan terus jadi takdir
Saya tahu, kita semua tak tahu takdir di masa depan nanti

Takdir saya boleh begini
Takdir saya boleh begitu
Tapi saya ingin bisa merubah takdir saya
Bukan merubah, hanya menggeser, sedikit

Dengan itu, saya bisa mencapai segalanya
Semuanya yang saya mau