Rasanya pakai baju compang camping di tengah gemerlapnya pesta bagaimana ya? Sudah pernah merasakan? Sudah belum? Konteks disini bukanlah arti sebenernya, tapi ya beda tipis lah. Gue ngerasa kayak gitu sekarang. Orang - orang diluar sana pemakai baju yang bagus - bagus, harga tinggi, dipandang wah oleh semuanya. Nah gue? Dilihat sekali kedipan juga nggak ada. Jelek, lusuh, kumal, compang camping. Mungkin nggak akan terlalu merasa sedih kalau - kalau kalian nggak berbuat apa - apa. Kalau kalian nggak mau usaha buat ngedapatin pakaian yang bagus, mewah, ya kalian pasti pakai baju kumal, lusuh, dan compang camping. Tapi disini beda. Gue udah usaha. Kerja keras udah. Ibadah juga. Doa setiap waktu. Apalagi yang kurang? Siapa yang bisa jawab? Gue mau nanya ke siapa juga, satupun nggak ada yang bisa jawab. Mereka semua -orang2 yang gue tanya- cuma bisa kasih saran aja, nggak bisa jawab. Mereka bilang gue belum saatnya bisa dapat pakaian bagus, bisa sukses ngedapatin mimpi, tapi nanti pasti kok. Nanti ada saatnya lo bahagia dengan semuanya. Mungkin kalau sekarang lo dapatin itu, lo akan berkepala besar. Makanya, nanti ada saatnya, gue yakin. Oke, gue terima. Gue terima semua saran, masuka, dan hiburan kalian. Makasih semuanya, makasih juga yang udah buat gue sadar. Makasih yang sudah mendapatkan 'pakaian mewah'nya. Makasih yang udah bisa bikin iri setengah mati. Makasih semuanya, makasih. Dan makasih juga udah buat gue berhenti dari depresi kepanjangan ini, setiap hari gue nyari kebahagiaan tapi nggak pernah dapat, ternyata gue salah. Setiap hari gue dapat, hanya saja belum mensyukuri nikmatNya. Makasih ya Allah, makasih semuanya. Aku memang tidak tau rencana kedepanMu apa, aku hanya bisa terima. Dan berdoa, semoga itu yang terbaik untuk semuanya, semuanya.
Terkadang kehidupan memang tidak adil.
Dan mungkin ketidak adilan itulah yang terbaik.
Tuhan akan selalu mengabulkan doa kita, apapun yang kita butuhkan. Bukan inginkan.