First, i want to tell you kalau gue ngakak² sendiri sama judul postingan gue kali ini. Keliatannya lebay, dan mellow abis, tapi ya gitu, ini masuk akal sama apa yang mau gue ceritain. Yap, ini tentang kita, remaja.
Kita remaja, butuh kebebasan. Kita remaja, butuh kasih sayang. Kita remaja, yang butuh ruang lingkup yang luas. Kita remaja, yang tidak akan pernah mau dibanding - banding in. Dan kita remaja, yang mulai berubah cara berfikirnya.
Untuk orang tua siapa pun didunia ini, jangan pernah banding² in anak kalian sama orang lain. Toh, manusia mana sih yang hidup hanya untuk dibanding - banding in? Nggak ada. Oke, kalau kalian, para orang tua yang punya fikiran 'Buat contoh aja, biar mereka lebih baik dari sebelumnya. Biar mereka bisa kayak mereka yang hebat' Oke, kalian bener kalau tentang itu. Tapi bisakah kalian berfikir bahwa 'apa harus kami seperti mereka? apa harus kami benar² menyamakan diri kami dengan mereka? apakah dunia tidak bosan kalau bertemu kami terus yang bersifat sama dengan mereka?'
Inilah yang terjadi dengan setiap anak didunia ini. Anak² yang merasa menjadi contoh teladan orang lain, rata² adalah anak² yang terkekang hidupnya. Sejujurnya, mereka lebih kasian dibandingkan dengan remaja yang suka dibanding - banding in. Mereka selalu mencoba berada diatas, padahal kehidupan selalu berputar layaknya roda. Tetapi ketika mereka tertimpa musibah, mereka langsung down habis² an. Mereka ingin mati, layaknya mereka membuat kesalahan kepada seluruh manusia yang hidup di muka bumi ini.
Jadi, untuk para orang tua, mending jangan deh banding² anak kalian. Apa kalian pernah remaja? atau anak²? Apa kalian pernah dibanding - banding in? Apa kalian senang dengan semua itu? Jawabannya, ada di kalian sendiri.
ps: Terinspirasi sama curhatan temen gue ke gue, sampe dia nangis². Apa salahnya kalo gue ngasih tau ke whole word dan mereka mencoba untuk ngerti?
Kita remaja, butuh kebebasan. Kita remaja, butuh kasih sayang. Kita remaja, yang butuh ruang lingkup yang luas. Kita remaja, yang tidak akan pernah mau dibanding - banding in. Dan kita remaja, yang mulai berubah cara berfikirnya.
Untuk orang tua siapa pun didunia ini, jangan pernah banding² in anak kalian sama orang lain. Toh, manusia mana sih yang hidup hanya untuk dibanding - banding in? Nggak ada. Oke, kalau kalian, para orang tua yang punya fikiran 'Buat contoh aja, biar mereka lebih baik dari sebelumnya. Biar mereka bisa kayak mereka yang hebat' Oke, kalian bener kalau tentang itu. Tapi bisakah kalian berfikir bahwa 'apa harus kami seperti mereka? apa harus kami benar² menyamakan diri kami dengan mereka? apakah dunia tidak bosan kalau bertemu kami terus yang bersifat sama dengan mereka?'
Inilah yang terjadi dengan setiap anak didunia ini. Anak² yang merasa menjadi contoh teladan orang lain, rata² adalah anak² yang terkekang hidupnya. Sejujurnya, mereka lebih kasian dibandingkan dengan remaja yang suka dibanding - banding in. Mereka selalu mencoba berada diatas, padahal kehidupan selalu berputar layaknya roda. Tetapi ketika mereka tertimpa musibah, mereka langsung down habis² an. Mereka ingin mati, layaknya mereka membuat kesalahan kepada seluruh manusia yang hidup di muka bumi ini.
Jadi, untuk para orang tua, mending jangan deh banding² anak kalian. Apa kalian pernah remaja? atau anak²? Apa kalian pernah dibanding - banding in? Apa kalian senang dengan semua itu? Jawabannya, ada di kalian sendiri.
ps: Terinspirasi sama curhatan temen gue ke gue, sampe dia nangis². Apa salahnya kalo gue ngasih tau ke whole word dan mereka mencoba untuk ngerti?